Setelah ada panggilan bahwa amanzi akan tutup barulah kami bergegas ganti baju, setelah itu kami berfoto seperti kebanyakan orang tapi yah begitulah, hanya berfoto datar dan hanya jari yang ganti gaya...
Pertama kali bagi saya mencoba wahana air yang memiliki lintasan setinggi limabelas meter. saya anggap "yaelah hanya limabelas meter, meluncur pun mungkin hanya beberapa detik".
10 orang mencoba wahana air yang sama, ada yang terguling di tengah lintasan, terperosok dengan posisi yang kurang mengenakkan.
lalu tiba giliran saya akan mencoba wahana air itu, dengan memakai ban dan ditemani dengan salah satu teman, kami meluncur !
detik pertama kami mulai meluncur, masuk ke dalam lintasan perosotan air yang gelap
air yang mengalir semakin deras, semakin cepat pula kami meluncur
percepatan yang mendadak itu jelas membuat kami kaget
setelah kaget, lalu kami mendadak lemas akibat ketakutan
kami kira akan selesai sampai disitu saja,
tapi dengan lintasan yang berkelak-kelok kami meluncur dengan rasa yang sama seperti sebelumya.
tibalah kami diujung lintasan dengan kecepatan tinggi lalu kami terperosok di kolam renang dengan posisi yang kurang mengenakkan.
Kapok, hahaha benar kami tidak ingin mencobanya kembali setelah sekali meluncur.
yah kejadian setengah jam yang lalu masih terngiang di pikiran saya.
dan sekarang kami dalam perjalanan pulang ke indralaya, karena kelelahan kami sempat terpisah dan berbeda jalur jalan pulang namun kami kembali berkumpul kembali di persimpangan lampu merah musi dua.
beberapa detik kami menunggu lampu merah beralih ke lampu hijau
memang apa istimewanya lampu merah itu? dan apa spesialnya persimpangan musi dua
persimpangan lampu merah musi dua, tidak hanya sekali mempertemukan kami setelah kami berpergian ke pusat kota entah apapun urusan kami, kami bertemu disana.
dengan selang waktu lampu merah beralih ke lampu hijau, disana aku pasti akan mengingat dan mengulang apa yang terjadi sebelumnya
kemudian mengalir kemana-mana hahaha
mengulang dan kembali menanyakan apa tujuan kuliah, apa yang mesti dilakukan selanjutnya. dan hah yang benar saja ternyata saya sudah berumur 20 tahun.....
selesai
Wkwkkw tulisan ini seperti terpotong di awal ya. Atau perasaan saya saja. Entahlah wkkw
BalasHapusSerem juga euy ternyata naik seluncuran. Btw saya ga pernah ke amanzi atau water fun atau wahana sejenis. Soalnya sejak lahir saya tinggal di pinggiran sungai. Ketemu aer sejak baru netas. Waktu bocah kami berlomba lomba memanjat pohon paling tinggi di pinggiran sungai buat lompat.
Makanya saya mikir ngapain dah bayar buat berenang wkwk. Emang saya norak kayaknya ya..
coba dulu aja sekali lain waktu
Hapus20 ? +++
BalasHapustidak ada hubungan dgn judul. Click bait sepertinya :D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya masih inget pernah ke wahana sejenis ketika eSeMA. Keberanian saya ciut ketika memasuki lorong itu terlebih ketika menengok ke bawah. Namun karena penasaran, saya pun mencobanya. Alhasil ketagihan wkwk walau rada takut dan bahkan mejam aja nih mata saat berseluncur
BalasHapusDulu hobi maen perosotan di tanah liat yang dipinggir sungai. Pas masih kecil itu haha
BalasHapusAsik banget rasanya, pas kita meluncur langsung terjun ke sungai. Kotor semua baju, kadang sering kena marah pas pulang ke rumah😂
Main wahana air seluncuran emang asyik, tapi awalnya buat takut🤤
BalasHapusBtw, saran dikit.. Kalo ditambah foto, mungkin akan lebih manis
BalasHapusterimakasih sarannya kak
HapusSaya pernah ketilang dipersimpang lampu merah Musi dua. Jadi keinget momen itu wkwk. #dwiki
BalasHapus